Atrial fibrillation atau dalam bahasa Indonesia disebut atrial fibrilasi (AF) adalah salah satu faktor risiko munculnya penyakit jantung dan stroke. Penyakit kelainan irama jantung ini sudah menjadi penyakit epidemik global.
Laki-laki maupun perempuan bisa terkena atrial fibrillation yang mana kondisinya akan terus meningkat seiring bertambahnya usia. Sebab, sebagian besar orang yang mengalaminya berusia di atas 50 tahun.
Penyakit ini dapat dialami dengan atau tanpa kelainan jantung struktural. Selain pada orang tua, AF juga didapatkan pada jantung yang normal pada usia muda, yang disebut sebagai lone AF.
Sahabat alamiah, yuk simak penjelasan lebih dalam mengenai Atrial Fibrilasi pada artikel berikut.
Apa itu atrial fibrillation?
Atrial Fibrillation adalah gangguan kelainan irama jantung yang terjadi ketika serambi (atrium) jantung berdenyut dengan tidak beraturan dan cenderung cepat. Penderitanya bisa mengalami penggumpalan darah, stroke, gagal jantung, dan penyakit komplikasi lainnya yang terkait dengan jantung.
Kondisi ini terjadi karena adanya gangguan listrik jantung. Sistem listrik pada jantung ini dialirkan dari serambi menuju bilik jantung yang berfungsi untuk mengatur pompa jantung.
Nah, Atrial Fibrillation terjadi karena gangguan sinyal listrik pada serambi jantung yang membuat serambi jantung bergetar dan tidak berfungsi semestinya.
Jantung yang normal akan berdenyut sekitar 60-100 kali per menit ketika sedang beristirahat. Tetapi, denyut jantung orang dengan atrial fibrillation lebih tidak teratur, bahkan bisa sangat cepat.
Pada sejumlah kasus, denyut jantung orang yang atrial fibrilasi tercatat bisa lebih dari 100 kali per menit.
Kondisi kelainan irama jantung ini bisa hilang timbul atau bahkan dapat pula tidak kunjung menghilang.
Sayangnya, kondisi ini seringkali disadari oleh penderitanya. Umumnya, atrial fibrillation memang tidak mengancam nyawa.
Tetapi, jika dibiarkan tanpa melakukan perawatan, atrial fibrilasi dapat memicu komplikasi yang parah karena bisa menyebabkan terjadinya gumpalan darah. Hal ini bisa membuat aliran darah tersumbat.
Gejala Atrial Fibrillation
Terkadang, atrial fibrillation tidak tidak menimbulkan gejala apapun sehingga banyak orang yang mengidapnya tidak menyadari bahwa detak jantungnya tidak teratur.
Atrial Fibrilasi dapat berakibat gagal jantung.
Ada beberapa gejala yang mungkin dialami oleh penderitanya, seperti:
- Cepat lelah
- Pusing
- Sesak nafas
- Dengan denyut jantung yang tidak normal, dengan frekuensi denyut bisa lambat (kurang dari 60 kali/menit), normal (antara 60 – 100 kali/menit) atau cepat (lebih dari 100 kali/menit).
- Jantung terasa berdebar dan akan semakin terasa pada saat peningkatan aktivitas fisik.
- Denyut jantung yang tidak teratur menimbulkan rasa yang sangat tidak nyaman dan mengganggu.
Kelainan irama jantung ini bisa berakibat kecenderungan terjadinya bekuan darah di dalam jantung. Bekuan darah ini terbentuk di dalam jantung sangat berisiko berpindah ke organ lain pada saat jantung berdenyut.
Jika gumpalan tersebut pindah ke daerah otak maka dapat menimbulkan sumbatan pada pembuluh darah di otak. Hal ini sangat fatal karena dapat menimbulkan stroke.
Sumbatan oleh bekuan darah di tempat lain juga mengakibatkan keadaan yang berbahaya, seperti kegawatan perut bila terjadi sumbatan pembuluh darah ke perut, hingga gagal ginjal jika pembuluh darah ke ginjal yang tersumbat.
Penyebab Atrial Fibrillation
AF dapat dibedakan menjadi paroxysmal, persistent dan permanent berdasarkan kemungkinan pengembalian ke irama normal (irama sinus). Paroxysmal AF adalah bentuk yang paling ringan, dimana AF hilang timbul secara spontan.
Persistent AF hanya dapat dikembalikan ke irama sinus dengan pemberian obat atau dengan tindakan medis tertentu.
Sedangkan permanent AF tidak dapat lagi disembuhkan. Oleh karena itu penting mengetahui AF lebih dini agar keadaan permanent dapat dicegah
Fibrilasi atrium umum terjadi pada orang dengan kondisi jantung lain, seperti:
- penyakit katup jantung
- penyakit jantung bawaan
- tekanan darah tinggi (hipertensi)
- pengerasan dan penyempitan arteri karena plak kolesterol yang melapisi arteri (aterosklerosis)
- kelainan pada otot jantung (kardiomiopati)
- iritasi dan peradangan pada perikardium yaitu lapisan tipis berbentuk kantong yang melapisi jantung (perikarditis)
Selain gangguan jantung, sejumlah penyakit yang dikaitkan dengan Atrial Fibrillation adalah kelenjar tiroid yang terlalu aktif, asma, radang paru-paru, kanker paru, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), hingga diabetes tipe 2.
Sementara faktor pemicu yang meningkatkan risikonya terkait dengan riwayat penyakit fibrilasi atrium dalam keluarga, obesitas, kebiasaan mengonsumsi alkohol, dan faktor usia.
Cara mengobati Atrial Fibrillation
Atrial Fibrillation adalah kondisi progresif yang jika tidak diobati akan memperburuk kondisi kesehatan hingga menimbulkan komplikasi.
Berikut ini hal-hal seputar pengobatannya:
Mengobati kelainan irama
Dalam pengobatan AF Sahabat alamiah perlu mengobati kelainan iramanya itu sendiri Ada dua cara mengelola irama, yaitu dengan mencegah supaya frekuensi jantung tetap normal walaupun tidak reguler.
Pengobatan ini bisa dengan memberikan obat-obatan. Sebagian besar pasien yang masih harus mengonsumsi obat-obatan seumur hidup walaupun denyut jantungnya telah normal.
Pencegahan komplikasi pembentukan bekuan darah
Cara jantung berdetak pada fibrilasi atrium bisa berarti ada risiko pembentukan gumpalan darah di ruang jantung. Jika ini memasuki aliran darah, maka bisa menyebabkan stroke.
Maka dari itulah Sahabat alamiah memerlukan obat-obat antikoagulan, yaitu obat yang mencegah terbentuknya bekuan darah. Pemberian obat semacam ini memerlukan kontrol tingkat keenceran darah yang baik, melalui pemeriksaan laboratorium berkala.
Ablasi Jantung
Jika gagal dengan obat maka tindakan ablasi merupakan pilihan. Ablasi adalah tindakan invasif untuk memperbaiki sistem listrik jantung yang terganggu pada kelainan irama jantung atau aritmia.
Dengan tindakan ini, diharapkan irama sebagai hasil akhir dari kerja sistem listrik jantung akan kembali normal.
Baca juga : Inilah Tanda-Tanda Kehamilan yang Penting untuk Anda Ketahui
Waspadai komplikasi Atrial Fibrilasi
Atrial Fibrillation adalah masalah kesehatan jantung yang membawa konsekuensi klinis yang cukup besar. Gumpalan darah adalah komplikasi berbahaya dari fibrilasi atrium yang akan menyebabkan stroke.
Risiko stroke akibat fibrilasi atrium akan meningkat seiring bertambahnya usia. Selain stroke, kondisi kelainan irama jantung ini bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, diabetes, gagal jantung, dan beberapa penyakit katup jantung.
Sebaiknya Sahabat alamiah mulai mengenali apa saja faktor risikonya. Mulailah jalani hidup sehat, serta mengontrol stress dan emosi. Sebab, stres dan kemarahan yang terjadi intens hanya akan meningkatkan risiko masalah irama jantung
Jangan lupa untuk selalu rutin melakukan medical check up sebagai langkah deteksi dini dari berbagai masalah.